(SITI ‘AINURROHMAH, M.Pd.)
Pada era modern ini setiap manusia harus mampu bersaing agar dapat
bertahan hidup dan mencapai kesuksesan. Fakta yang terjadi saat ini banyak
tenaga kerja Indonesia yang tidak mampu bersaing mendapatkan lapangan pekerjaan
pada sektor formal. Sementara masyarakat belum memiliki cukup keterampilan
untuk menciptakan usaha ekonomi secara mandiri. Selain itu, pengangguran dan
kemiskinan merupakan masalah yang viral di negeri ini yang belum kunjung
terselesaikan.
Berdasarkan isu tersebut, lembaga
pendidikan harus mampu berperan aktif dalam menyiapkan sumber daya manusia yang
mampu menghadapi tantangan persaingan di era modern ini. Salah satu cara
mengatasi hal tersebut adalah dengan melaksanakan pendidikan yang berorientasi
pada jiwa entrepreneurship atau
kewirausahaan. RaymondKao
dalam Wardhana (2013: 13) menjelaskan konsep dasar kewirausahaan adalah suatu proses
penciptaan sesuatu yang baru (kreasi) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yag
lain(inovasi), yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan individu dan nilai
tambah bagimasyarakat. Seorang wirausahawan memiliki sifat-sifat yang
sangat bermanfaat untuk mencapai kesuksesan, diantaranya percaya diri,
berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko, berjiwa pemimpin,
serta berorientasi pada masa depan.
SD Unggulan Aisyiyah Bantul sebagai lembaga pendidikan turut andil dalam
menyiapkan generasi masa depan berjiwa enterpreneurship.
Pendidikan kewirausahaan perlu dikembangkan sejak SD agar nilai-nilai karakter
kewirausahaan dapat tertanam sejak dini. Pendidik adalah agen of change yang diharapkan mampu menanamkan jiwa kewirausahaan
pada diri peserta didik sehingga mampu menciptakan generasi mendatang yang
mampu bersaing menghadapi tantangan zaman.
Pelaksanaan kegiatan kewirausahaan di SD Unggulan Aisyiyah Bantul
diwujudkan dalam kegiatan market day.
Market day merupakan kegiatan jual
beli yang dilaksanakan oleh siswa kelas I sampai kelas VI. Pada kegiatan ini,
siswa berjualan sesuai dengan jadwal yang dibuat oleh guru kelas masing-masing.
Sementara siswa lain dapat membeli makanan atau barang yang dijual oleh
temannya. Tugas guru hanya
mengarahkan siswa berdagang untuk mengukur sejauh mana mereka mampu berjual
beli dengan cara yang baik dan benar.
Kegiatan market day ini tidak semata-mata berorientasi pada untung dan
rugi, namun yang paling penting adalah untuk menumbuhkan potensi dan
keterampilan siswa dalam berwirausaha. Hal ini dapat menjadi modal dan bekal
siswa kedepannya menjadi pribadi muslim yang tangguh, mandiri, dan terampil
berwirausaha.
Berbagai karakter siswa juga dapat ditumbuhkan dari kegiatan market day ini. Diantaranya karakter
jujur, mandiri, kreatif, bekerja keras, pantang
menyerah, teliti dan gotong-royong.
a. Karakter jujur
Karakter jujur tampak dari proses jual beli yang
dilaksanakan siswa. Kejujuran dapat terbentuk saat siswa mengambil barang
dagangan dan melaksanakan pembayaran.
b. Karakter mandiri dan kreatif
Karakter mandiri dan kreatif dapat
terbentuk karena siswa diberi kebebasan untuk
mempersiapkan, memilih,
dan menjajakan barang dagangannya.
c. Karakter kerja keras dan pantang menyerah
Karakter kerja keras dan pantang menyerah diasah saat siswa menawarkan atau memasarkan barang dagangannya sampai habis terjual.
d. Karakter teliti
Karakter teliti tumbuh saat anak-anak dituntut untuk
bisa menghitung uang kembalian dari barang
yang dijual serta seluruh uang yang diperoleh dari penjualan.
Melalui kegiatan market day ini, diharapkan sekolah
dapat memberikan kontribusi kepada
negara untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang
mampu bersaing di era global. Selanjutnya dapat terwujud Negara Indonesia yang
sejahtera dalam bidang ekonomi.
Jawa Barat
BalasHapusDetik Kasus
BalasHapusBerita Subang Terkini
BalasHapusWarta Kami
BalasHapus